29 January 2010

Salam rindu buat ayah


Tuhan... terimakasih atas segala kesempurnaan hidup yang telah Kau berikan...

Hingga saat ini aku masih dapat merasakan kasihMu ya Rabb. Dinamika kehidupan ini terlalu maya untukku, terkadang hati ini dibutakan dengan segala keduniawian. Tapi hamba yakin Engkau selalu menemani hambamu ini, Engkau senantiasa membimbing diri ini menuju jalan yang terbaik bagi hambaMu...
Terlampau banyak kenangan yang tidak dapat kulepas ditahun yang lalu. Ya... 2009 adalah tahun yang teramat berharga untuk dilupakan begitu saja. Ditahun ini aku melalui segala suka dan dukaku. Ditahun ini aku melewati segala jerih payahku. Ada beberapa kejadian yang tidak akan aku lupakan ditahun ini. Tahun ini adalah tahun dimana aku lulus dan meraih gelar diploma, selain itu tahun ini adalah tahun dimana aku mulai merasakan apa yang disebut dengan single parent. Ya, ayahku yang tercinta telah meninggalkan kami sekeluarga.
Tepat beberapa hari sebelum aku melakukan sidang Tugas Akhir. Sungguh terpukul sekali aku mendengar kabar duka tersebut. Ingin rasanya ku berteriak, tapi entah pada siapa harus kuteriakkan perasaan ini. Beliau yang begitu sayangnya padaku hingga saat sebelum meninggal beliau masih sempat menyebut namaku. Tak ada firasat apapun tentangnya, kecuali hanya perasaan rinduku yang ketika itu sangat ingin sekali pulang ke rumah. Beberapa hari sebelum meninggal beliau sempat meneteskan air mata karena rasa khawatir akan aku yang ketika itu sedang sakit dan sedang mengerjakan Tugas Akhir. Akupun tak kuasa menahannya, dan air mataku pun akhirnya jatuh juga dan pada malam itupun perasaan kami berbaur menjadi satu dalam kesedihan.

Beberapa bulan sebelum ayah meninggal beliau sempat dirawat di RS. Saat itulah aku dan ayah terasa begitu dekat, aku selalu berada disampingnya tuk memberikan support demi kesembuhannya. Aku ingin beliau dapat melihatku ketika aku menikah nanti. Aku ingin beliau menimang cucu dari keluarga kecilku nanti... Tapi ternyata Tuhan berkendak lain. Hanya satu keinginan beliau yang masih aku ingat hingga saat ini, beliau hanya ingin anak-anaknya sukses dalam meraih masa depan dan menjadi orang yang berguna...

Mungkin menurutku inilah cobaan terberat yang baru aku alami dalam hidup ini, disaat aku sedang membutuhkan semangat untuk menyelesaikan Tugas Akhirku dalam hari-hari terakhir. Segala sesuatuya telah terjadi dan terencana atas kehendakMu, aku yakin mungkin inilah jalan terbaik yang harus kutempuh untuk menjadikanku menjadi manusia yang lebih dewasa. Aku tidak akan pernah tahu apa yang akan kulewati nanti di depan sana, tapi aku yakin Engkau selalu membimbing dan memberikan petunjuk bagi hamba-hambaMu...
Maafkan aku ayah... jika hingga saat ini aku belum bisa membuatmu bahagia. Aku berjanji akan berusaha tuk mewujudkan cita-cita yang ayah inginkan, aku ingin melihat ayah tersenyum disana dengan kerja keras yang aku lakukan...

Maafkan aku ayah... atas segala tingkahku yang kurang berkenan dihatimu. Aku yakin ayah telah memberikan segalanya yang terbaik bagi kami sekeluarga...
Sekarang tidak ada lagi yang memangilku dengan sebuatn "do". Hhmmp panggilan sejak kecil hingga dewasa, dan hanya ayahlah yang menggilku dengan panggilan itu.
Selamat jalan ayah... damailah engkau disana

Meski kini ragamu sudah tidak lagi disini, tapi jiwamu kan selalu hidup didalam hatiku. Hal itu yang aku camkan hingga sekarang, sehingga ayah selalu menemaniku dimana aku berada...
Tuhan... aku titip salam rinduku untuk ayah...

Berikanlah ayah tempat terindahMu... terimalah segala amal dan ibadahnya dan ampunilah segala kesalahan ayah, sesungguhnya dia hanyalah manusia biasa seperti kami yang tak lepas dari sifat khilaf...

Amin

0 comments:

Post a Comment